Mungkin sebagian orang akan berpikir, jika saya menjadi kaya, maka saya akan berbagi kepada orang-orang miskin. Tetapi jika Anda memiliki niat, tidak usah punya harta yang banyak, untuk selalu berbagi dengan mereka yang tidak mampu.
Jika Anda bisa melakukannya saat ini, kenapa tidak. Jika gaji ANda masih kecil, kenapa tidak memulai untuk berbagi dengan mereka yang lebih membutuhkannya. Salah satunya kisah satpam yang satu ini, yang rela membagikan gajinya kepada mereka yang tidak mampu.
Walaupun pekerjaannya tidak digaji terlalu tinggi, namun kebaikan satpam ini perlu ditiru siapapun yang sudah memiliki pendapatan. Seperti apa kisahnya? Mari kita simak di bawah ini.
Adalah orang bernama Ma Yong yang berasal dari Weihai, hanya bergajisekitar US$352 atau sekitar Rp4 jutaan setiap bulannya. Namun kebaikan hatinya, tidak menjadikan gajinya sebagai batasan.
Diperkirakan ia telah memberikan sebagian besar gajinya atau 3/4 pendapatannya, selama 19 tahun untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Total jika dijumlahkan, gaji yang ia sumbangkan nyaris sebesar USS80 ribu atau hampir Rp1 miliar. Sungguh orang yang sangat baik hati.
Ia memberikannya kepada sekitar 17 siswa miskin setiap bulannya, dan ia hanya menyisihkan uang hanya untuk biaya hidupnya sehari-hari. Baginya, kebahagiaan adalah saat ia bisa memberikan orang lain makan dan pakaian hangat.
"Makanan yang baik, baju yang hangat, itulah kebahagiaan bagi saya," ucap Ma.
Namun, sumbangan yang dilakukan Ma ini telah menimbulkan stres pada keluarganya.
Ma sendiri masih tinggal bersama orang tuanya, yang sudah berumur 70 tahun-an, dan mereka bekerja sebagai petugas sanitasi. Sejak mencari tahu tentang kemurahan hatinya, mereka merasa jika Ma perlu untuk menyimpan uang untuk masa depannya.
Ibunya meminta dia untuk berhenti memberikan sumbangan, bagaimanapun, Ma menolak untuk melakukannya.
Dia kemudian menjelaskan bahwa tidak ingin orang tuanya berjuang atau memiliki waktu yang sulit, tapi dia tidak bisa menyerah membantu siswa yang membutuhkan.
Itu adalah kebaikandi mana sebelumnya ia bekerja sebagai veteran yang telah mendorongnya untuk terus menyumbangkan sebagian hartanya. "Ketika saya jadi tentara, ibu saya hilang jarinya karena kecelakaan mesin, tapi kami tidak punya uang untuk dokter. Kawan saya menawarkan diri untuk menyumbangkan uang untuk perawatannya," ucap Ma.
Sejak Ma meninggalkan tentara, ia telah bekerja di sejumlah pekerjaan yang berbeda. Namun, tidak peduli berapa banyak ia mendapatkan, dia selalu menyumbangkan sebagian dari penghasilannya untuk anak-anak miskin dan orang lain yang membutuhkan.
Dia menjelaskan bahwa "saya tidak peduli apa yang saya keluarkan, saya merasa itu cukup berharga."