Tim geologi menemukan sebuah pohon yang diduga bisa digunakan sebagai
indikator pembuatan batu permata, di wilayah Afrika. Meski demikian,
hasil dari pohon tersebut perlu diolah kembali untuk menghasilkan
permata dan berlian yang bernilai baik.
Tanaman indikator tersebut diungkapkan para ahli geologi bahwa bisa
menghasilkan jenis bantalan batu berlian dan permata, saat ini disebut
kimberlites oleh para tim. Demikian seperti dikutip dari laman situs Mirror, Sabtu (9/5/2015).
Ahli geofisika, Stephen Haggerty dari Liberia menyebutkan bahwa tanaman kimberlites tersebut memiliki duri yang diidentifikasi dengan nama ilmiah Pandanus Candelabrum. Tanaman hanya tumbuh di sekitar area kimberlite yang juga sekaligus menjadi nama tanaman tersebut.
Tim ahli juga mengungkapkan bahwa penemuan tanaman tersebut bisa
menjadi eksplorasi berlian dengan biaya yang lebih murah, untuk wilayah
Afrika Barat.
Identifikasi proses pengolahan batu berlian dari tanaman tersebut, diungkapkan para peneliti bisa masuk dalam proses geobotany.
Dan hal tersebut baru pertama kali terjadi di dunia, sehingga
diyakinkan bahwa bisa memasukinya sebagai tambang berlian dan permata.
Tanaman tersebut sendiri diklaim dapat tumbuh hingga 10 meter lebih,
memiliki akar yang kuat dan banyak seperti pohon bakau dengan daun yang
berduri. Sehingga sering juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan
atap rumah oleh penduduk lokal.
"Hal ini secara dramatis dapat mengubah dinamika eksplorasi berlian di Afrika Barat, sebagai pemetaan geobotanikal. Namun, pengambilan sampel tanaman memerlukan biaya, karena dilakukan pada medan yang sulit," jelas Stephen Haggerty.
Peneliti juga berharap bahwa tanaman dapat dikenali dari udara atau
citra satelit, sehingga biaya penelitian bisa lebih murah. Dan berharap
tanaman bisa menjadi kekayaan bagi negara-negara Afrika Barat.