Arab Saudi ternyata masih menjadi negara yang paling banyak mendapat serbuan spam pada bulan Januari 2012, dengan presentase 75,5%. Sementara untuk urusan
email phising, Belanda adalah sasaran utamanya.
email phising, Belanda adalah sasaran utamanya.
Menurut laporan Symantec Intelligence, China menjadi runner up setelah Arab Saudi sebagai negara yang paling banyak mendapat spam. Besaran yang dicatat Negeri Tirai Bambu adalah 75% dari trafik email diblokir sebagai 'email sampah'.
Disusul Brasil dengan presentase 73,1%, Belanda 70,7%, Afrika Selatan 69,5%, Inggris 69,3%, Denmark 69,1%, serta Amerika Serikat 69%. Negara tetangga kita, Singapura ternyata juga masuk dalam daftar ini dengan presentase serbuan spam mencapai 66,7%.
Sedangkan untuk urusan phising, Belanda dilaporkan menjadi negara yang paling diincar di bulan Januari, dengan satu dari tiap 62,6 email diidentifikasi sebagai phising.
Inggris tetap menjadi negara kedua yang paling diincar, dengan satu dari tiap 179,4 email diidentifikasi sebagai serangan phishing.
Negara lainnya yang juga disorot adalah di Kanada satu dari tiap 379,9 email. Australia satu berbanding 542,2 email serta Hong Kong dengan perbandingan satu dari 942,9 email diidentifikasi sebagai phising.
Menurut Symantec, sektor pendidikan menjadi sektor industri yang paling banyak dikirimi spam dengan tingkat spam 71%. Adapun sektor lain seperti sektor kimia dan farmasi presentasenya 69%, TI 68,7% serta 68,4% untuk ritel.
"Kami juga memperkirakan akan melihat banyak spam dan malware yang memanfaatkan beberapa event olahraga besar mendatang tahun ini. Kami telah melihat referensi ke Olimpiade di London sebagai bagian dari pesan 419 atau penipuan yang meminta uang muka," kata Paul Wood, senior intelligence analyst Symantec Minggu (5/2/2012). (source : inet.detik.com)