Jika ingin tertawa lepas, berkunjunglah
ke Chicago. Menurut survei di Amerika, masyarakat di wilayah itu paling
humoris. Saat disurvei, banyak dari mereka yang tidak suka memikirkan
hal-hal serius.
Tertawa hak setiap orang. Aktivitas itu juga punya segudang manfaat
kesehatan. Namun, tertawa juga perlu memerhatikan situasi dan kondisi
sekitar. Selera humor tiap orang tak sama.
Lucu buat seseorang, belum tentu lucu untuk yang lain. Lagipula,
tidak semua semua orang nyaman mendengar lelucon atau tawa orang lain.
Terkadang, ada yang menanggapi hal lucu tidak dengan tawa.
Menurut Peter McGraw, seorang profesor bidang psikologi dari University of Colorado, masyarakat Chicago memang pencinta humor.
“Pantas, daerah ini dikenal sebagai kiblat improvisasi lawakan dan stand-up comedy,” kata McGraw yang juga menjadi otak dari survei soal tingkat humor masyarakat, seperti dilansir Daily Mail.
Di bawah Chicago, berikut wilayah di Amerika yang dilabeli sebagai
daerah humoris: Boston (Massachusetts), Atlanta (Georgia), Washington
DC, dan Portland (Oregon).
Texas, merupakan kota dengan masyarakat paling tidak humoris. Empat
kota di sana–El Paso, Arlington, San Antonio, dan Fort Worth–mengisi
posisi empat terakhir dari total 50 kota yang disurvei.
Kesimpulan itu merupakan hasil survei dari 900 orang di tiap wilayah.
Tim survei menganalisis berapa banyak pelawak yang terkenal, dibagi
jumlah penduduk di kota tempat tinggalnya. Jumlah klub komedi di tiap
kilometer, serta stasiun radio komedi di suatu kota pun dijadikan acuan.
Untuk menambah bahan, tim survei juga menanyakan lelucon seperti apa
yang digemari masyarakat, serta apakah humor merupakan unsur penting
dalam hubungan di keluarga dan teman-teman.
Dunia maya tidak luput dari pengamatan. Misalnya, jumlah kicauan lucu
yang diunggah di suatu kota, dibagi jumlah pengguna Twitter di kota
itu. Kunjungan ke situs-situs komedi juga menjadi aspek yang diteliti.