Mungkin Anda sudah tidak pakai perangkat BlackBerry dari RIM lagi saat ini karena sudah tersedia aplikasinya untuk platform android dan juga iOS. Padahal jika Anda ingat, smartphone ini sempat menjamur di Indonesia sekitar tahun 2009. BlackBerry terkenal karena real time datanya yang sangat cepat dalam mengirim atau menerima email. Selain itu fitur BlackBerry Messenger (BBM) sangat digemari pada saat itu. Dibalik BlackBerry adalah seorang keturunan Yunani-Canada, Mike Lazaridis. Dan Lazaridis juga tidak tamat kuliah alias drop out.
Gila membaca
Lahir di Turki pada tahun 1961, Lazaridis merupakan keturunan asli Yunani karena kedua orang tuanya berasal dari sana. Kemudian orang tuanya pindah bekerja ke Kanada, dan Lazaridis akhirnya menentap di Kanada. Karena orang tuanya mempunyai keuangan yang lebih dari cukup, dia bersekolah di tempat yang cukup bagus. Sejak usia 12 tahun, kehidupan Lazaridis berbeda dengan anak lain. Dia sering pergi ke perpustakaan untuk membaca buku dan bukannya malah bermain dengan anak-anak sebayanya.
Bahkan, Lazaridis mendapat penghargaan karena sudah membaca hampir semua buku science di perpustakaan umum Windsor. Lalu sekarang tugas Anda, apa yang Anda lakukan pada umur 12 tahun dulu. Sama, saya juga sedang sibuk bermain.
Mendapat penghargaan dan drop out
Lazaridis masuk kuliah di Universitas Waterloo, Kanada di jurusan elektronika. Lazaridis ikut beberapa lomba untuk membuat startup. Akhirnya dengan konsep sistem display komputer, Lazaridis memenangkan tender perusahaan yang dibuat GM (General Motors). Disitulah Lazaridis mulai mengembangkan perusahaan kecilnya yaitu, Research In Motion (RIM) yang mendapatkan pendanaan 500ribu dolar.
RIM sangat sibuk mengurus perusahaannya dan mencoba membuat produknya sendiri. Sampai-sampai, Lazaridis harus keluar dari kuliahnya karena terlalu sibuk. Dan sampai sekarang Lazirdis tidak mempunyai gelar sarjana.
Produk pertama dan BlackBerry
RIM tidak hanya mendapatkan pendanaan pada saat Lazaridis kuliah. RIM juga mendapatkan pendanaan pada tahun 1995 sebesar 5juta dolar. Setelah itu RIM membuat produk pertamanya yaitu pager, bekerja sama dengan ponsel Ericsson. Hasilnya? Tidak laku dipasaran, karena kalah bersaing dengan produk sejenis. Tetapi tidak berhenti begitu saja, Lazaridis ingin membuat smartphone yang berbeda dengan sebelumnya.
Berawal dari keinginannya untuk bertukar informasi dengan cepat, Lazaridis ingin membuat smartphone yang dapat bertukar informasi, gambar, text, suara dan email dalam satu tempat. Setelah memikirkan logo dan nama yang tepat, keluarlah nama BlackBerry dengan logo butir-butir dengan warna yang hitam. BlackBerry sangat sukses pada tahun 2012, pada saat itu 79 juta BlackBerry terjual diseluruh dunia. Bahkan, BlackBerry sempat mendominasi 20% pasar smartphone di dunia.
Bagi perusahaan seperti RIM, hal tersebut sangat bagus karena dapat bersaing dengan raksasa lain seperti Apple dan Samsung. Nah, Lazaridis yang hanya tamatan SMA karena drop out sewaktu kuliah bisa membuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.