Justin Schuh adalah salah satu insinyur keamanan komputasi terbaik yang dimiliki Google. Sebelum bergabung dengan Google dan menempati posisi sebagai insinyur keamanan untuk divisi browser Chrome di tahun 2009, Schuh sudah malang melintang di sektor pertahanan cyber seperti di IBM, korps marinis AS, bahkan badan intelijen National Security Agency (NSA) layaknya Edward Snowden.
Saat ini Schuh bersama timnya bertanggung jawab memastikan browser Chrome tidak memiliki celah keamanan. Ia pun harus siap 24 jam menangani isu serangan cyber yang mengincar Chrome.
Beruntung bagi kita, di tengah kesibukannya Schuh masih sempat berbagi tips aman berinternet kepada laman Business Insider.
1. Hindari menggunakan komputer publik (umum). Andaikan Anda terpaksa menggunakan komputer publik, maka hindarilah mengakses situs, layanan, aplikasi, atau berbagai hal lainnya yang bersifat pribadi, terutama kegiatan online yang melibatkan kebutuhan finansial seperti perbankan. Gunakan komputer tersebut hanya untuk kegiatan umum seperti browsing.
"Menjaga kegiatan online seorang pengguna internet adalah pekerjaan yang sangat berat. Maka dari itu, jagalah diri Anda sendiri dengan membatasi apa yang Anda lakukan secara online di komputer publik," kata Schuh.
2. Gunakan password berbeda untuk setiap akun Anda. Mungkin akan terasa sulit jika Anda harus mengingatnya, tetapi saat ini sudah ada fasilitas aplikasi menajemen password yang bisa Anda gunakan. Jadi, kuncinya adalah memanejemen password, bukan mengingatnya.
"Manajemen password sangat brilian dan memudahkan kita para pengguna internet," ujar Schuh.
3. Gunakan otentikasi dua faktor bila memungkinkan. Sistem keamanan ini sudah digunakan oleh hampir seluruh layanan berbasis internet yang bersifat sensitif, khususnya perbankan online. Tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak memanfaatkan sistem keamanan ini.
"Serangan cyber berkurang hingga dua kali lipat ketika otentikasi dua faktor diterapkan dan pengguna sadar akan manfaatnya," papar Schuh.
4. Jangan sembarangan meng-instal plug-in. Ketika Anda mengunjungi sebuah situs, akan ada banyak sekali promosi peng-instal-an plug-in software secara gratis yang ditwarkan. Bahkan beberapa di antaranya memberikan informasi palsu yang mengatakan bahwa software yang digunakan di komputer Anda sudah usang dan membutuhkan update.
Jangan sampai terkena jebakan seperti itu, karena hampir semua plug-in gratis yang ada di dunia maya mengandung malware. Tidak semuanya berbahaya memang, tapi lebih baik mencegah daripada menjadi korban kejahatan cyber.
"Kami sudah melihat banyak hal buruk terjadi ketika seseorang sembarangan meng-instal plug-in. Kami bekerja keras untuk menanggulangi masalah ini," jelas Schuh.
5. Pastikan browser Anda tetap up-to-date. Fitur keamanan pada sebuah browser akan terus diperbarui sesuai dengan tren serangan cyber yang juga semakin dinamis. Maka dari itu, sebuah kewajiban melakukan update browser karena di dalamnya pasti menyertakan pembaruan fitur keamanan.
Saat ini Schuh bersama timnya bertanggung jawab memastikan browser Chrome tidak memiliki celah keamanan. Ia pun harus siap 24 jam menangani isu serangan cyber yang mengincar Chrome.
Beruntung bagi kita, di tengah kesibukannya Schuh masih sempat berbagi tips aman berinternet kepada laman Business Insider.
1. Hindari menggunakan komputer publik (umum). Andaikan Anda terpaksa menggunakan komputer publik, maka hindarilah mengakses situs, layanan, aplikasi, atau berbagai hal lainnya yang bersifat pribadi, terutama kegiatan online yang melibatkan kebutuhan finansial seperti perbankan. Gunakan komputer tersebut hanya untuk kegiatan umum seperti browsing.
"Menjaga kegiatan online seorang pengguna internet adalah pekerjaan yang sangat berat. Maka dari itu, jagalah diri Anda sendiri dengan membatasi apa yang Anda lakukan secara online di komputer publik," kata Schuh.
2. Gunakan password berbeda untuk setiap akun Anda. Mungkin akan terasa sulit jika Anda harus mengingatnya, tetapi saat ini sudah ada fasilitas aplikasi menajemen password yang bisa Anda gunakan. Jadi, kuncinya adalah memanejemen password, bukan mengingatnya.
"Manajemen password sangat brilian dan memudahkan kita para pengguna internet," ujar Schuh.
3. Gunakan otentikasi dua faktor bila memungkinkan. Sistem keamanan ini sudah digunakan oleh hampir seluruh layanan berbasis internet yang bersifat sensitif, khususnya perbankan online. Tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak memanfaatkan sistem keamanan ini.
"Serangan cyber berkurang hingga dua kali lipat ketika otentikasi dua faktor diterapkan dan pengguna sadar akan manfaatnya," papar Schuh.
4. Jangan sembarangan meng-instal plug-in. Ketika Anda mengunjungi sebuah situs, akan ada banyak sekali promosi peng-instal-an plug-in software secara gratis yang ditwarkan. Bahkan beberapa di antaranya memberikan informasi palsu yang mengatakan bahwa software yang digunakan di komputer Anda sudah usang dan membutuhkan update.
Jangan sampai terkena jebakan seperti itu, karena hampir semua plug-in gratis yang ada di dunia maya mengandung malware. Tidak semuanya berbahaya memang, tapi lebih baik mencegah daripada menjadi korban kejahatan cyber.
"Kami sudah melihat banyak hal buruk terjadi ketika seseorang sembarangan meng-instal plug-in. Kami bekerja keras untuk menanggulangi masalah ini," jelas Schuh.
5. Pastikan browser Anda tetap up-to-date. Fitur keamanan pada sebuah browser akan terus diperbarui sesuai dengan tren serangan cyber yang juga semakin dinamis. Maka dari itu, sebuah kewajiban melakukan update browser karena di dalamnya pasti menyertakan pembaruan fitur keamanan.