Emas adalah unsur langka di alam semesta, yang terbentuk saat ledakan bintang yang disebut supernova. Logam mulia ini telah menjadi bagian dari bumi, sejak kelahirannya 4,6 miliar tahun yang lalu. Dan sebagian besar emas bumi terkunci jauh di dalam inti planet.
Sisanya sebagian besar tersebar di seluruh permukaan, baik pada batu hingga lapisan tanah lainnya. Tapi kadang-kadang, fenomena fisik menyebabkan emas menjadi kaya di dalam lapisan batuan tertentu.
Persisnya bagaimana deposit emas terbentuk, telah lama menjadi misteri. Para ilmuwan awalnya berpikir bahwa, partikel emas mekanis disimpan di kerikil di gunung berapi bertekanan tinggi, seperti yang terjadi di pegunungan Sierra Nevada, California.
Tapi kini peneliti menemukan, tanpa pegunungan pun, emas dapat terbentuk dengan banyak, seperti yang ada di Witwatersrand, dekat Johannesburg, Afrika Selatan.
Peneliti menemukan sumber emas terbesar di Bumi, dan seorang ilmuwan memperlihatkan bagaimana emas itu terbentuk, yaitu dari tiga unsur di antaranya aktivitas gunung berapi, mikroba kuno dan oksigen
Teori baru ini menjelaskan, mengapa ada emas 'tertimbun' di cekungan Witwatersrand, di Johannesburg, Afrika Selatan yang notabene bukan pegunungan. Dan secara kolektif, menjadikannya cadangan emas sekitar 40 persen dari semua emas yang pernah di bumi, yang sudah digali dari tanah
Namun apakah cadangan emas ini akan diekspolitasi demi kepentingan perekonomian negara tersebut, masih belum bisa dipastikan. Tetapi ini menjadi sumber teori baru, jika emas ternyata bisa terbentuk oleh mikroba kuno dan kadar oksigen dengan jumlah tertentu.
Namun jika melihat jumlahnya yang sangat besar, ada kemungkinan Afrika selatan akan membuat pertambangan emas, yang bisa meningkatkan perekonomiannya.