Sudah jatuh tertimpa tangga. Begitu sepertinya perumpamaan yang pas untuk menggambarkan kondisi petinju kelas welter asal Philipina, Manny Pacquiao. Setelah kalah angka dari Floyd Mayweather Jr pada Minggu (3/5/2015) lalu, Pacquiao pun disebut terancam sanksi.
Kenapa? Ya, petinju berusia 36 tahun itu terancam sanksi karena menyembunyikan cedera bahu yang dideritanya menjelang duel lawan Mayweather. Saat diadakan kuesioner menjelang duel, Pacquiao menjawab "tidak" ketika ditanya apakah dia cedera atau tidak.
Kepala Komisi Atlet di Nevada, Francisco Aguilar menyebutkan jika kejaksaan negeri bakal menyelidiki klaim "tidak cedera" yang diutarakan Pacquiao jelang duel.
"Kami akan mengumpulkan semua fakta dan menelusuri kasus ini," ujar Aguillar seperti dikutip sporsmole. "Kami akan diskusikan ini. Sebagai pemberi izin, kami tentu harus pastikan petinju berikan data terbaru terkait masalah ini."
Jika terbukti berbohong atau sembunyikan fakta, maka Pacquiao bisa dikenai denda atau sanksi larangan bertinju untuk beberapa waktu.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Komisi Atlet Nevada, Bob Bennett mengaku kesal dengan ulah Pacquiao tersebut. Dia mengatakan akibat ketidakjujuran yang diduga dilakukan Pacquiao, ini justru menyulitkan mereka.
"Bukan saja karena dia tidak mengisi pertanyaan dengan komplet. Tapi dia juga tidak jujur dan tidak memberi tahu kami jika sebulan lalu mengalami cedera bahu. Dua jam sebelum duel, tiba-tiba tim Pacquiao meminta suntikan penghilang rasa nyeri. Itu sulitkan kami," tandasnya.
Seperti dilansir Daily Mail, setelah meminta suntikan penghilang rasa nyeri, Pacquiao memang terbukti menyebut kata "tidak" saat ditanyakan apakah pernah mendapatkan cedera atau tidak. Karena sudah bersumpah dan menandatangani kuesioner, maka Pacquiao berarti siap untuk disanksi jika terbukti berbohong.