GOOGLE - Masalah pada software Google menyebabkan informasi pribadi pemilik website
mengalami kebocoran. Sehingga, data penting seperti nama, alamat rumah,
email dan nomor telefon bisa dimanfaatkan oleh penjahat cyber.
Dilansir Pcworld, Jumat (13/3/2015), masalah privasi tersebut mengakibatkan kebocoran database
yang berisi informasi kontak milik orang yang membeli nama domain atau
pemilik website. Craig Williams, Senior Technical Leader untuk grup
riset Cisco Talos menemukan isu tersebut
Untuk alasan privasi, pemilik website bisa memilih untuk membuat
informasi pribadi, dengan cara membayar biaya tambahan. Craig Williams
mengatakan, data yang bocor ini akan memudahkan penjahat cyber untuk menyusun email phishing.
Penjahat cyber akan mengelabui korban untuk mengungkap informasi atau mengklik link berbahaya.
"Para penjahat dunia maya akan memiliki nama situs yang tepat, nama
yang tepat, alamat yang tepat dan nomor telefon yang tepat serta email
yang tepat," kata Craig.
Cisco mengatakan dalam posting-an blog bahwa
terdapat 282.867 domain yang terpengaruh. Craig menemukan masalah ini
pada bulan lalu saat melakukan penelitian tentang domain terkait dengan malware.
Google bermitra dengan perusahaan 'registrars' eNom untuk
memungkinkan pengguna mendaftarkan nama domain mereka. Akan tetapi,
pengaturan privasi untuk nama domain yang terdaftar melalui eNom
dimatikan ketika domain naik untuk pembaruan, yang dimulai sekira
pertengahan 2013.
Kerusakan ini kabarnya dapat bertahan lama, bahkan saat proteksi privasi kini sudah dimunculkan kembali. Perubahan pada rekaman database (informasi kontak) bisa segera dicatat oleh banyak orang dan organisasi, termasuk perusahaan keamanan.