Kartu Natal
pertama di dunia, dilukis oleh John Callcott Horsley (1818-1903). Dia
adalah seorang seniman di London, Inggris. Kartunya ini (tahun 1843)
terbagi atas 3 bingkai. Bingkai tengah menunjukkan gambar sebuah
keluarga sedang menikmati makan malam Natal. Bingkai yang lebih kecil di
kedua sisi, menunjukkan perbuatan yang berlandaskan pada nilai-nilai
kristiani. Bingkai sebelah kiri menggambarkan pemberian makanan pada
orang lapar, sedangkan bingkai sebelah kanan menggambarkan pemberian
pakaian pada fakir miskin. Di bagian bawah tertulis ucapan terkenal yang
dipakai untuk ungkapan hari Natal "A Merry Christmas and A Happy New
Year to You."
Pada mulanya kartu Natal buatan Inggris jarang menampilkan gambar-gambar bertema keagamaan atau musim dingin. Kartu lebih menonjolkan gambar bunga, peri dan gambar-gambar menarik lain yang mengingatkan musim semi. Kartu Natal berkembang menjadi berbagai macam ukuran dan bahan kertas. Berbagai macam gambar juga menjadi populer, seperti gambar binatang atau anak kecil yang lucu-lucu.
Louis Prang adalah seorang penerbit yang pertama kali mencetak kartu Natal komersial di Boston, Amerika Serikat, sehingga disebut sebagai bapak kartu ucapan dari Amerika. Ia adalah pelarian dari Jerman yang membuka toko pertama yang mencetak kartu iklan dan pengumuman. Dia merancang dan menjual kartu Natal berwarna yang pertama pada tahun 1874. Kartu Natal yang diproduksinya begitu populer sampai muncul kartu tiruan berharga murah yang akhirnya menyebabkan Louis Prang bangkrut.
Kepopuleran kartu pos sempat mengungguli ucapan selamat dalam bentuk kartu. Kepopuleran kartu Natal baru kembali di tahun 1920-an, dan kali ini dijual berikut amplopnya.
Kartu Natal yang diberikan pada Pangeran Wales dari Inggris pada tahun 1929, merupakan salah satu kartu terkenal dalam ukuran kecil, terbuat dari sebutir beras. Sedangkan kartu ucapan yang terkenal dalam ukuran besar (53 x 84 cm) adalah kartu Natal yang dipersembahkan pada Presiden Calvin Coolidge pada tahun 1924 .
Tradisi mencetak kartu Natal kenegaraan dimulai Ratu Victoria di tahun 1840-an. Kartu Natal Gedung Putih pertama kali dicetak tahun 1953 semasa pemerintahan Presiden Dwight Eisenhower.
Kartu Natal sering digunakan berbagai organisasi sebagai sarana pengumpul dana. Salah satu kegiatan pengumpulan dana yang paling terkenal adalah program kartu Natal UNICEF yang dimulai tahun 1949.
Organisasi internasional pelukis penyandang cacat AMPFA dengan cabang Yayasan AMFPA Indonesia menjual kartu ucapan berhiaskan lukisan penyandang cacat yang melukis dengan mulut atau kaki.
Kartu Natal tradisional sekarang mendapat persaingan dari ucapan Natal dan Tahun Baru lewat surat elektronik atau pesan singkat melalui telepon genggam.
Saat ini, tradisi untuk melakukan pengiriman kartu natal masih berlangsung walaupun lebih banyak yang melakukan pengiriman salam natal kepada kerabat melalui media misalnya telepon ataupun sms. Namun suasana natal akan kurang apabila kita tidak menerima ucapan selamat natal dan tahun baru melalui kartu natal yang dikirimkan oleh kerabat kepada kita. Semoga saja tradisi ini tidak luntur dengan semakin maraknya perkembangan teknologi saat ini.